tulisan berjalan

Sabtu, 01 Desember 2012

MULOK 1

IKAN PINDANG BAWEAN

IKAN PINDANG BAWEAN

Ikan merupakan bahan makanan yang banyak dikonsumsi masyarakat selain sebagai komoditi ekspor. Ikan cepat mengalami proses pembusukan dibandingkan dengan bahan makanan lain. Bakteri dan perubahan kimiawi pada ikan mati menyebabkan pembusukan. Mutu olahan ikan sangat tergantung pada mutu bahan mentahnya.
Tanda ikan yang sudah busuk:
- mata suram dan tenggelam;
- sisik suram dan mudah lepas;
- warna kulit suram dengan lendir tebal;
- insang berwarna kelabu dengan lendir tebal;
- dinding perut lembek;
- warna keseluruhan suram dan berbau busuk.
Tanda ikan yang masih segar:
- daging kenyal;
- mata jernih menonjol;
- sisik kuat dan mengkilat;
- sirip kuat;
- warna keseluruhan termasuk kulit cemerlang;
- insang berwarna merah;
- dinding perut kuat;
- bau ikan segar.
Ikan merupakan salah satu sumber protein hewani yang banyak dikonsumsi masyarakat, mudah didapat, dan harganya murah. Namun ikan cepat mengalami proses pembusukan. Oleh sebab itu pengawetan ikan perlu diketahui semua lapisan masyarakat. Pengawetan ikan secara tradisional bertujuan untuk mengurangi kadar air dalam tubuh ikan, sehingga tidak memberikan kesempatan bagi bakteri untuk berkembang biak. Untuk mendapatkan hasil awetan yang bermutu tinggi diperlukan perlakukan yang baik selama proses pengawetan seperti : menjaga kebersihan bahan dan alat yang digunakan, menggunakan ikan yang masih segar, serta garam yang bersih. Ada bermacam-macam pengawetan ikan, antara lain dengan cara: penggaraman, pengeringan, pemindangan, perasapan, peragian, dan pendinginan ikan.


Manfaat makan ikan sudah banyak diketahui orang, seperti di negara Jepang dan Taiwanikan merupakan makanan utama dalam lauk sehari-hari yang memberikan efek awet muda dan harapan hidup lebih tinggi dari Negara lainnya. Penggolahan ikan dengan berbagai cara dan rasa menyebabkan orang mengkonsumsi ikan lebih banyak. Ikan pindang adalah ikan awetan dengan kadar garam rendah. Pengolahannya secara tradisional merupakan gabungan dari penggaraman dan perebusan sehingga memberikan rasa yang khas. Jenis ikan yang biasa dibuat pindang, antara lian : ikan bandeng, tongkol, cangkal, lemuru , kumbuy, dan selar. Ada 2 cara pembuatan ikan pindang yaitu :
1) Pindang air garam
2) Pindang bawean

2. BAHAN
1) Ikan layang atau bandeng 10 kg
2) Garam 2 kg

3. ALAT
1) Periuk
2) Jerami atau daun pisang kering yang bersih
3) Pemberat
4) Kantong plastik atau daun jati.

CARA PEMBUATAN
1) Siangi ikan dan cuci;
2) Lapisi dasar periuk dengan merang atau daun kering lalu taburi garam secukupnya;
3) Susun ikan ke dalam periuk yang diselang-seling dengan garam. Lapisan teratas ditutup dengan garam sampai kira-kira 2 ½ cm di bawah bibir periuk;
4) Isi air sampai ikan terendam, tutup, dan beri pemberat;
5) Rebus selama 1-2 jam (apabila daging dekat ekor dan kelapa sudah retakretak berarti sudah masak);
6) Keluarkan air sisa perebusan sampai habis, taburkan sisa garam pada lapisan teratas;
7) Panaskan di atas api kecil sampai airnya benar-benar habis (30 menit);
8) Dinginkan kemudian
catan :
1) Tidak semua jenis ikan dapat diolah menjadi ikan pindang.
2) Nilai gizi terutama protein, lemak, dan mineralnya lebih baik daripada ikan
awetan lainnya.
sumber;http://pengolahanikan.blogspot.com/2009/01/ikan-pindang-bawean.html

sumber : Pindang Ikan dan Pengolahan. Jakarta : Direktorat Jenderal Pembangunan Desa, Departemen Dalam Negeri, s.a.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar