tulisan berjalan

Jumat, 30 November 2012

PENJAS 2

Materi Penjas Semester 2


 RENANG
Renang adalah olahraga yang melombakan kecepatan atlet renang dalam berenang. Gaya renang yang diperlombakan adalah gaya bebas, gaya kupu-kupu, gaya punggung, dan gaya dada. Perenang yang memenangkan lomba renang adalah perenang yang menyelesaikan jarak lintasan tercepat. Pemenang babak penyisihan maju ke babak semifinal, dan pemenang semifinal maju ke babak final.
Bersama-sama dengan loncat indah, renang indah, renang perairan terbuka, dan polo air, peraturan perlombaan renang ditetapkan oleh badan dunia bernama Federasi Renang Internasional (FINA). Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PRSI) adalah induk organisasi cabang olahraga renang di Indonesia

Kolam renang

Panjang kolam renang lintasan panjang adalah 50 m sementara lintasan pendek adalah 25 m. Dalam spesifikasi Federasi Renang Internasional untuk kolam ukuran Olimpiade ditetapkan panjang kolam 50 m dan lebar kolam 25 m. Kedalaman kolam minimum 1,35 meter, dimulai dari 1,0 m pertama lintasan hingga paling sedikit 6,0 m dihitung dari dinding kolam yang dilengkapi balok start. Kedalaman minimum di bagian lainnya adalah 1,0 m.

Lintasan

Lebar lintasan paling sedikit 2,5 m dengan jarak paling sedikit 0,2 m di luar lintasan pertama dan lintasan terakhir.Masing-masing lintasan dipisahkan dengan tali lintasan yang sama panjang dengan panjang lintasan.
Tali lintasan terdiri dari rangkaian pelampung berukuran kecil pada seutas tali yang panjangnya sama dengan panjang lintasan. Pelampung pada tali lintasan dapat berputar-putar bila terkena gelombang air. Tali lintasan dibedakan menurut warna: hijau untuk lintasan 1 dan 8, biru untuk lintasan 2, 3, 6, dan 7, dan kuning untuk lintasan 4 dan 5.
Perenang diletakkan di lintasan berdasarkan catatan waktu dalam babak penyisihan (heat). Di kolam berlintasan ganjil, perenang tercepat diunggulkan di lintasan paling tengah. Di kolam 8 lintasan, perenang tercepat ditempatkan di lintasan 4 (di lintasan 3 untuk kolam 6 lintasan). Perenang-perenang dengan catatan waktu di bawahnya secara berurutan menempati lintasan 5, 3, 6, 2, 7, 1, dan 8.

Pengukur waktu

Dalam perlombaan internasional atau perlombaan yang penting, papan sentuh pengukur waktu otomatis dipasang di kedua sisi dinding kolam. Tebal papan sentuh ini hanya 1 cm.
Perenang mencatatkan waktunya di papan sentuh sewaktu pembalikan dan finis. Papan sentuh pengukur waktu produksi Omega mulai dipakai di Pan-American Games 1967 di Winnipeg, Kanada.

Peraturan perlombaan dalam renang

Pada nomor renang gaya kupu-kupu, gaya dada, dan gaya bebas, perenang melakukan posisi start di atas balok start. Badan dibungkukkan ke arah air dengan lutut sedikit ditekuk.
Pada nomor gaya punggung, posisi start dilakukan di dalam air dengan badan menghadap ke dinding kolam. Kedua tangan memegang pegangan besi pada balok start, sementara kaki bertumpu di dinding kolam, dan kedua lutut ditekuk di antara kedua lengan. Posisi start gaya punggung juga dipakai oleh perenang pertama dalam gaya ganti estafet.
Wasit start memanggil para perenang dengan tiupan peluit panjang untuk naik ke atas balok start (bersiap di dalam air untuk gaya punggung dan gaya ganti estafet). Perenang berada dalam posisi start setelah aba-aba Siap (Take your marks dalam bahasa Inggris) diteriakkan oleh wasit start Start dinyatakan tidak sah bila perenang meloncat dari balok start sebelum ada aba-aba.Hingga tembakan pistol start dimulai, tubuh perenang harus dalam keadaan diam
.http://noviayuri607.blogspot.com/2012/11/materi-penjas-semester-2_22.html

Kamis, 29 November 2012

Rukun Islam



MATERI 1 : PAI KELAS XI IPA SEMESTER 2


Tadarus
Q.S. Al Hadid : 25
لَقَدْ أَرْسَلْنَا رُسُلَنَا بِالْبَيِّنَاتِ وَأَنْزَلْنَا مَعَهُمُ الْكِتَابَ وَالْمِيزَانَ لِيَقُومَ النَّاسُ بِالْقِسْطِ وَأَنْزَلْنَا الْحَدِيدَ فِيهِ بَأْسٌ شَدِيدٌ وَمَنَافِعُ لِلنَّاسِ وَلِيَعْلَمَ اللَّهُ مَنْ يَنْصُرُهُ وَرُسُلَهُ بِالْغَيْبِ إِنَّ اللَّهَ قَوِيٌّ عَزِيزٌ
       Artinya : “Sesungguhnya Kami telah mengutus Rasul-rasul Kami dengan membawa bukti-bukti yang nyata dan telah Kami turunkan bersama mereka Al kitab dan neraca (keadilan) supaya manusia dapat melaksanakan keadilan. dan Kami ciptakan besi yang padanya terdapat kekuatan yang hebat dan berbagai manfaat bagi manusia, (supaya mereka mempergunakan besi itu) dan supaya Allah mengetahui siapa yang menolong (agama)Nya dan rasul-rasul-Nya Padahal Allah tidak dilihatnya. Sesungguhnya Allah Maha kuat lagi Maha Perkasa".
 AGAMA ISLAM


        


A. PENGERTIAN IMAN KEPADA KITAB-KITAB ALLAH
            Kitabullah adalah kumpulan wahyu-wahyu Allah SWT yang disampaikan kepada para rasul yang mengandung petunjuk dan kebenaran. Ajaran-ajaran dalam kitabullah tersebut sesuai dengan zamannya. Oleh karena isi katab-kitab tersebut hanya sesuai untuk zamannya masing-masing, maka isi kitabullah yang satu berbeda dengan yang lain.
Iman kepada kitab-kitab Allah artinya mempercayai dan meyakini dengan sepenuh hati bahwa Allah swt telah menurunkan kitab-kitab-Nya kepada para rasul utusan-Nya yang berisi petunjuk kepada jalan kebenaran agar manusia mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat.
Orang beriman wajib percaya bahwa Allah menurunkan kitab-Nya kepada para rasul, seperti kitab Taurat kepada Nabi Musa a.s, kitab Zabur kepada Nabi Daud a.s, kitab Injil kepada Nabi Isa a.s, dan kitab Al-Qur’an kepada Nabi Muhammad saw. Karena itu pada dasarnya kitab-kitab Allah tersebut satu sama lain ada kaitannya. Contoh hubungan Al Qur’an dengan kitab Allah SWT lainnya ialah :
a. Menjadi saksi tentang kebenaran adanya kitab-kitab Allah SWT sebelumnya 
(Q.S. Al Maidah : 48)
b. Menjawab dan menyelesaikan perbedaan-perbedaan pendapat para penganut agama sebelumnya (Q.S. An Nahl : 64)
c. Mengoreksi kitab Allah SWT sebelumnya yang sudah dirubah oleh manusia yang ingkar. Contoh :
1) Tentang ajaran Trinitas (Q.S. Al Maidah : 73)
2) Tentang Nabi Isa a.s. (Q.S. Ali ‘Imraan : 49 -59)
3) Tentang penyaliban Nabi Isa a.s. (Q.S. An Nisa : 157-158)
    Dengan demikian jelas bagi kita bahwa kedudukan kitab-kitab Allah itu adalah sebagai petunjuk dan pedoman hidup bagi manusia. Sebagaimana dinyatakan dalam firman Allah pada Surah Al-Baqarah sebagai berikut:
ذَلِكَ الْكِتَابُ لا رَيْبَ فِيهِ هُدًى لِلْمُتَّقِينَ
      Artinya: “Kitab (Al-Qur’an) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa”. (Q.S. Al-Baqarah: 2)
Sebagai petunjuk dan pedoman hidup, dalam kitab tersebut dijelaskan tentang tata cara hubungan manusia dengan Allah swt, hubungan manusia dengan dirinya sendiri, hubungan manusia dengan sesama manusia, dan hubungan manusia dengan alam lingkungannya.Kewajiban orang mukmin adalah beriman kepada seluruh kitab-kitab Allah swt, sebagaimana yang tercantum dalam Al-Qur’an Surah Al-Baqarah ayat 285. Oleh karena antara kitab satu dengan kitab yang lainnya saling terkait.
Disamping Allah menurunkan kitab-kitab-Nya, Allah juga menurunkan suhuf-suhuf kepada para rasul-Nya. Misalnya kepada Nabi Idris, Ibrahim, Musa, dan lainnya. Suhuf adalah wahyu Allah yang disampaikan kepada rasul, tetapi masih berupa lembaran-lembaran yang terpisah. Persamaan dan perbedaan antara kitab dan suhuf yaitu :
Persamaan :
Kitab dan suhuf sama-sama berasal dari wahyu Allah SWT
Perbedaan :
1) Isi kitab lebih lengkap dari pada suhuf
2) Kitab dibukukan, sedangkan suhuf tidak dibukukan
Di antara suhuf yang diterima para rasul ialah :
1) Nabi Syits a.s. menerima wahyu 60 suhuf
2) Nabi Ibrahim a.s. menerima wahyu 30 suhuf
3) Nabi Musa a.s. menerima 10 suhuf , di samping beliau mendapat kitab Taurat.
Menurut pendapat yang masyhur, jumlah kitab Allah sebanyak 104 kitab. Ada juga yang berpendapat kitan Allah SWT berjumlah 114. Menurut Syeikh Suhaimi, banyaknya kitab itu tidak dapat dihitung sehingga kita hanya diwajibkan beriman kepada 4 kitab, Taurat, Zabur, Injil, dan Al Qur’an.
B. DASAR BERIMAN KEPADA KITAB-KITAB ALLAH SWT.
Sebagai rukun iman yang ketiga, iman kepada Kitab-kitab Allah SWT ini memiliki landasan (dalil) dalam pengambilan hukumnya. Sehingga bagi setiap orang muslim wajib ain hukumnya beriman kepada kitab-kitab Allah itu. Di antara dalil yang menunjukkan adanya kewajiban iman kepada kitab-kitab Allah SWT yaitu :
a. Q.S. Al-Baqarah’ ayat 136
قُولُوا آمَنَّا بِاللَّهِ وَمَا أُنْزِلَ إِلَيْنَا وَمَا أُنْزِلَ إِلَى إِبْرَاهِيمَ وَإِسْمَاعِيلَ وَإِسْحَاقَ وَيَعْقُوبَ وَالأسْبَاطِ وَمَا أُوتِيَ مُوسَى وَعِيسَى وَمَا أُوتِيَ النَّبِيُّونَ مِنْ رَبِّهِمْ لا نُفَرِّقُ بَيْنَ أَحَدٍ مِنْهُمْ وَنَحْنُ لَهُ مُسْلِمُونَ
      Artinya: “Katakanlah (hai orang-orang mukmin): "Kami beriman kepada Allah dan apa yang diturunkan kepada kami, dan apa yang diturunkan kepada Ibrahim, Ismail, Ishak, Yakub dan anak cucunya, dan apa yang diberikan kepada Musa dan Isa serta apa yang diberikan kepada nabi-nabi dari Tuhannya. Kami tidak membeda-bedakan seorang pun di antara mereka dan kami hanya tunduk patuh kepada-Nya".
d. Hadits

ﻋَﻦْﺣُﻤَﻴْﺪﺑﻦﻋﺒﺪﭐﻟﺮﺣﻤﻦﭐﻟﺤﻤﻴﺮﻱﻗﺎﻝﻗﺎﻝﺭﺳﻮﻝﭐﷲﺹﻡﭐﻹِْﻳْﻤَﺎﻥُأَﻥْﺗُﺆْﻣِﻦَﺑِﺎﷲِ
ﻭَﻣَﻠٰﺌِﻜَﺘِﻪِﻭَﻛُﺘُﺒِﻪِﻭَﺭُﺳُﻠِﻪِﻭَﭐﻟْﻴَﻮْﻡِﭐﻵْﺧِﺮِﻭَﺗُﺆْﻣِﻦَﺑِﺎﻟْﻘَﺪَﺭِﺧَﻴْﺮِﻩِﻭَﺷَﺮﱢﻩِ
Artinya : “Dari Humaid bin Abdurrahman Al Humairi berkata, telah bersabda Rasulullah SAW : ‘’Iman itu ialah engkau percaya kepada Allah SWT, malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, hari akhir, dan percaya kepada qadar yang baik dan buruk’’. (H.R. Muslim).

Sumber :
http://syaunarahman.wordpress.com/2011/02/18/standar-kompetensi-8-meningkatkan-keimanan-kepada-kitab-kitab-allah-swt-2/

B. INDONESIA 1



MATERI 1 : BAHASA INDONESIA KELAS XI IPA SEMESTER 1

MENEMUKAN POKOK-POKOK ISI SAMBUTAN/ PIDATO YANG DIDENGAR
A. Pengertian Sambutan
Sambutan merupakan salah satu  jenis pidato yang dikemukakan pada awal acara tertentu. Misalnya, perpisahan sekolah, lomba, atau kongres. Sambutan disampaikan oleh seseorang yang memiliki jabatan atau kedudukan tertentu. Sambutan dapat Anda dengarkan dalam acara yang diselenggarakan oleh sekolah atau tempat tinggal Anda.

Khotbah merupakan salah satu jenis pidato yang menguraikan ajaran agama. Khotbah bersifat keagamaan. Khotbah disampaikan oleh pemuka agama. Oleh karena itu, khotbah dapat Anda dengarkan dalam acara keagamaan.

Anda dapat memahami isi sambutan atau khotbah dengan melakukan langkah -langkah berikut.
1. Mendengarkan isi sambutan atau khotbah dengan saksama.
2. Mencatat pokok isi sambutan atau khotbah.

a. Pembukaan meliputi:
1) Ucapan puji syukur,
2) Ucapan terima kasih, dan
3) Tujuan.

b. Isi meliputi:
1) Latar belakang materi atau permasalahan,
2) Uraian materi pokok.

c.  Penutup meliputi:
1)  Kesimpulan,
2)  Harapan-harapan,
3)  Permohonan maaf, dan
4)  Permohonan doa restu.

Anda dapat mengubah pokok-pokok isi sambutan atau khotbah menjadi paparan dengan mengikuti langkah-langkah berikut.
1. Menemukan pokok-pokok isi sambutan atau khotbah.
2. Menuliskan pokok-pokok isi sambutan atau khotbah menjadi kalimat.
3. Menghubungkan pokok-pokok isi sambutan atau khotbah dengan menggunakan kata penghubung.

PIDATO

A. Definisi / Pengertian Pidato
Pidato adalah suatu ucapan dengan susunan yang baik untuk disampaikan kepada orang banyak. Contoh pidato yaitu seperti pidato kenegaraan, pidato menyambut hari besar, pidato pembangkit semangat, pidato sambutan acara atau event, dan lain sebagainya.
Pidato yang baik dapat memberikan suatu kesan positif bagi orang-orang yang mendengar pidato tersebut. Kemampuan berpidato atau berbicara yang baik di depan publik / umum dapat membantu untuk mencapai jenjang karir yang baik.

B. Tujuan Pidato
Pidato umumnya melakukan satu atau beberapa hal berikut ini :
1. Mempengaruhi orang lain agar mau mengikuti kemauan kita dengan suka rela.
2. Memberi suatu pemahaman atau informasi pada orang lain.
3. Membuat orang lain senang dengan pidato yang menghibur sehingga orang lain senang dan puas dengan ucapan yang kita sampaikan.

C. Jenis-Jenis / Macam-Macam / Sifat-Sifat Pidato
Berdasarkan pada sifat dari isi pidato, pidato dapat dibedakan menjadi :
1. Pidato Pembukaan, adalah pidato singkat yang dibawakan oleh pembaca acara atau mc.
2. Pidato pengarahan adalah pdato untuk mengarahkan pada suatu pertemuan.
3. Pidato Sambutan, yaitu merupakan pidato yang disampaikan pada suatu acara kegiatan atau peristiwa tertentu yang dapat dilakukan oleh beberapa orang dengan waktu yang terbatas secara bergantian.
4. Pidato Peresmian, adalah pidato yang dilakukan oleh orang yang berpengaruh untuk meresmikan sesuatu.
5. Pidato Laporan, yakni pidato yang isinya adalah melaporkan suatu tugas atau kegiatan.
6. Pidato Pertanggungjawaban, adalah pidato yang berisi suatu laporan pertanggungjawaban.

D. Metode Pidato
Teknik atau metode dalam membawakan suatu pidatu di depan umum :
1. Metode menghapal, yaitu membuat suatu rencana pidato lalu menghapalkannya kata per kata.
2. Metode serta merta, yakni membawakan pidato tanpa persiapan dan hanya mengandalkan pengalaman dan wawasan. Biasanya dalam keadaan darurat tak terduga banyak menggunakan tehnik serta merta.
3. Metode naskah, yaitu berpidato dengan menggunakan naskah yang telah dibuat sebelumnya dan umumnya dipakai pada pidato-pidato resmi.

E. Persiapan Pidato
Sebelum memberikan pidato di depan umum, ada baiknya untuk melakukan persiapan berikut ini :
1. Wawasan pendengar pidato secara umum
2. Mengetahui lama waktu atau durasi pidato yang akan dibawakan
3. Menyusun kata-kata yang mudah dipahami dan dimengerti.
4. Mengetahui jenis pidato dan tema acara.
5. Menyiapkan bahan-bahan dan perlengkapan pidato, dsb.

F. Kerangka Susunan Pidato
Skema susunan suatu pidato yang baik :
1. Pembukaan dengan salam pembuka
2. Pendahuluan yang sedikit menggambarkan isi
3. Isi atau materi pidato secara sistematis : maksud, tujuan, sasaran, rencana, langkah, dll.
4. Penutup (kesimpulan, harapan, pesan, salam penutup, dll).


Assalamualaikum Wr.Wb
Yth. Ibu wali kelas
Serta teman-teman sekalian yang saya cintai
Marilah kita bersama-sama memanjatkan puji dan syukur kita ke hadirat Allah SWT karena berkah dan karunianya kita semua dapat berkumpul dalam keadaan sehat wal’afiat pada hari yang cerah ini
Teman-teman yang saya banggakan,
Pertama-tama perlu kita sadari bahwa lingkungan adalah tempat menggantungkan hidup bagi kita semua, umat manusia. Maka kita harus menjaga lingkungan kita baik-baik agar bumi menghasilkan keuntungan bagi kita, bukan kerugian bahkan bencana bagi kita. Salah satu cara agar lingkungan tidak memberikan bencana bagi kita adalah menjaga kebersihan lingkungan
Dalam menjaga kebersihan lingkungan maka kita harus mengetahui terlebih dahulu apa arti kebersihan lingkungan. Arti kebersihan lingkungan yang sesungguhnya adalah suatu keadaan dimana lingkungan tersebut adalah layak untuk ditinggali manusia, dimana keadaan kesehatan manusia secara fisik dapat terjaga.. Maka kita harus menjaga kebersihan lingkungan agar tercipta kehidupan yang layak dan sejahtera.
Teman-teman yang Berbahagia,
Menjaga Kebersihan Lingkungan sadalah cara terbaik dalam mencegah berbagai penyakit yang mengintai pada musim hujan seperti sekarang. Menjaga kebersihan lingkungan dapat dimulai dari membersihkan sekolah kita tercinta, SMPN 49 Jakarta. Apabila sekolah kita bersih maka orang lainpun tak segan untuk mencontoh kebiasaan baik kita dalam membersihkan sekolah kita ini. Dan kita sebagai penghuni sekolah ini juga terkena dampak positifnya yaitu kegiatan belajar mengajar menjadi nyaman karena lingkungan sekolah kita bersih.
Menjaga kebersihan Lingkungan sekolah dapat dilakukan dengan cara membuang sampah yang ada di lingkungan sekolah kita ke tempat sampah, melaksanakan kegiatan piket kelas setiap hari secara teratur dan PSN 30 menit setiap hari jum’at dalam rangka membersihkan lingkungan sekolah dari Sarang nyamuk Ades Aegypti yang menimbulkan penyakit demam berdarah.
Teman-teman Sekalian,
Sebagai penutup saya mengutip kata pepatah yang mengatakan bahwa kebersihan adalah sebagian dari iman maka apabila seseorang tidak peduli terhadap kebersihan maka ia sesungguhnya bukan merupakan orang yang beriman penuh. Kedepanya saya juga berharap kita sebagai umat manusia dapat lebih giat lagi dalam menjaga kebersihan lingkungan.
Sekian pidato dari saya, kurang lebihnya saya mohon maaf
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.   sumber; di buku cetak B. indonesia

BAHASA INDONESIA 1


RINGKASAN MATERI
  1. Mendengarkan
Mendengar informasi dari narasumber, radio, atau televisi merupakan kegiatan yang bermanfaat karena dapat menambah wawasan kita. Narasumber dipilih dengan pertimbangan keahlian dan pengalamannya. Untuk mengingat sumber-sumber informasi dapat dibantu dengan membentuk catatan tertulis atau merekam tuturan lisan dengan menggunkan alat perekam berupa tape recorder, video recorder.
  1. Berbicara
agar dapat mempermudah menemukan bagian penting dari sebuah bacaan atau disebut dengan pokok pikiran. Sebuah paragraf  disusun oleh beberapa kalimat yang saling berhubungan. Sebuah paragraf memuat satu pokok pikiran yang dapat dikembangkan dengan beberapa kalimat penjelas.
  1. Membaca
Paragraf deduktif dan Induktif
Pargraf deduktif : Paragraf yang dibuat dengan cara menyajikan         permasalahan utama terlebih dahulu, kemudian diikuti dengan uraian yang secara khusus menjelaskan permasalahan umum tersebut.
Pragraf induktif      :   Paragraf  deduktif dimulai dengan hal yang bersifat umum (kalimat utama) dan diikuti kalimat penjelas yang bersifat khusus (penjelas) dan diakhiri dengan pernyataan-pernyataan umum (kalimat utama).
  1. Menulis
Penulisan Daftar Pustaka
Untuk menulis sebuah karya tulis, umumnya digunakan sejumlah buku sebagai acuan (referensi). Referensi tersebut dikutip dan digunakan untuk memperkuat pendapat penulis memperjalas satu pendapat. Oleh karena itu, pada daftar pustaka dicantumkan semua buku sebagai acuan yang digunakan oleh penulis untuk menyusun karya tulis. Unsur yang dicantumkan dalam daftar pustaka yaitu identitas buku.. Yang termasuk identitas buku meliputi : nama pengarang, tahun terbit, judul buku, tempat (kota) terbit, dan nama penerbit. Dalam penulisannya, setiap unsur itu diakhiri dengan sebuah titik. Khusus untuk penulisan nama pengarang yang lebih dari dua unsur, disusun dengan pola nama akhir, baru diikuti nama awal.
Contoh :
Arthur Beiser. 1995. Concept of Modern Physic. Fifth Edition MC Graw Hill International Edition.
Kamajaya, Drs. 2000. Penuntun Belajar Fisika II. Bandung: Ganeca Exact
Sutrisno. 1986. Seri Fisika Dasar. Bandung: Penerbit ITB
  1. Apresiasi Sastra
  1. Resensi Novel
Resensi buku ialah suatu pembicaraan tentang sebuah buku, baik fiksi maupun nonfiksi mengenai segala kelebihan dan kelemahan yang terdapat dalam buku tersebut. Apabila kita hendak membuat resensi novel, hal-hal yang harus diperhatikan adalah sebagai berikut :
  1. Identitas buku
Identitas buku yang perlu dicantumkan adalah judul buku, pengarang, tempat dan tahun terbit, jumlah halaman.
  1. Tujuan pengarang buku
Tujuan pengarang buku ini dapat dilihat pada pendahuluan atau pada pengantar buku.
  1. Tujuan resensator
Tujuan resensator ini sangat berhubungan dengan pemuatan resensi itu. Resensator harus memerhatikan kualitas pembaca, tingkat pendidikan, kedalaman pembahasan masalah,dsb.
  1. Keunggulan dan kelemahan buku
Resensator harus memiliki pengetahuan tentang pengetahuan sastra, karena dalam memaparkan keunggulan dan kelemahan buku, resensator harus dapat mengupas hal-hal yang berhubungan dengan tema, alur, perwatakan, penokohan, sudut pandang, majas.
Selain hal-hal yang berhubungan dengan unsur intrinsik sastra tersebut, yang tak kalah penting adalah pembahasan masalah ejaan, perwajahan buku yang mendukung penampilan buku itu, serta unsur intrinsik sastranya.
http://jahidinjayawinata61.wordpress.com/2010/09/02/bahasa-dan-sastra-indonesia-kls-xi/