SEJARAH KELAS XI IPA SEMESTER 1 .
KERAJAAN HINDU BUDHA (GALUH DAN PEJAJARAN)_KE INDONESIA
KERAJAAN HINDU BUDHA (GALUH DAN PEJAJARAN)_KE INDONESIA
Dalam kegiatan 2 ini akan dibahas mengenai lahirnya kerajaan
Hindu Buddha yang ada di Jawa Barat yaitu Kerajaan Galuh dan Kerajaan
Pajajaran. Berdirinya kerajaan-kerajaan ini merupakan suatu perubahan yang
penting dengan masuknya pengaruh tradisi Hindu Budha, khususnya Jawa Barat.
Kapan kerajaan-kerajaan tersebut berdiri? Bagaimana perkembangan
Kerajaan-kerajaan Hindu Buddha?
1. Kerajaan Galuh
Kerajaan Galuh adalah suatu kerajaan Sunda di
Pulau Jawa yang wilayahnya terletak antara Sungai Citarum di sebelah barat dan
Sungai Cipamali di ebelah timur. Kerajaan ini merupakan penerrus dari Kerajaan
Kendan bawahan Tarumanegara.
Kata “Galuh” berasal dari bahasa Sansekerta yang berarti sejenis
batu permata. Kata “galuh” juga digunakan sebagai sebutan bagi ratu yang
menikah (“raja puteri). Kerajaan Galuh merupakan penyatuan dari dua kerajaan
yaitu Kerajaan Sunda dan Kerajaan Galuh. Kedua kerajaan tersebut merupakan
pecahan dari kerajaan Tarumanegara. Menurut sumber sejarah, ibukota kerajaan
Sunda berada di daerah Bogor, sedangkan kerajaan Galuh berada di daerah Ciamis,
tepatnya di Kawali.
a. Sumber sejarah :
1. Prasati Mandiwunga
2. Prasasti Cikajang
3. Prasasti Galuh, berbahasa Sunda Kuno. Prasasti ini
diperkirakan dibuat abad 14-15 Masehi. Isinya sangat ringkas dan merupkan
candrasangkala yaitu [wa]ra buta Mahisa hire.
4. Kisah perjalanan Prabu Jaya Pakuan (Bujangga Manik) dengan
melukiskan : sadatang ka tungtung sunda , mentasing di Cipamali, datang
ka alas Jawa (ketika ku mencapai perbatasan Sunda, aku menyebrangi
sungai Cipamali (kali Brebes), dan masuklah aku hutan Jawa)
5. Carita Parahyangan yang ditulis pada tahun 1518 Masehi,
Kerajaan Galuh dimulai waktu Rahiyangta ri Medangjati yang
menjadi raja selama lima belas tahun (597-612) yang kemudian menjadi pertapa di
Layungwatang, kemudian kekuasaan diteruskan kepada putranya Wretikandayun yang
dinobatkan pada tangggal 14 suklapksa bulan Caitra tahun 134 Saka (kira-kira 23
Maret 612 Masehi).
Gambar 3 : Candi Cangkuang
b. Raja-raja Galuh sampai Prabu Gajah Kulon, yang berjumlah 13
nama raja
No
|
Nama Raja
|
Masa
Pemerintahan
|
Keterangan
|
1
|
Wretikandayun
|
670-702
|
|
2
|
Rahyang Mandiminyak
|
702-709
|
|
3
|
Rahyang Bratasenawa
|
709-716
|
|
4
|
Rahyang Purbasora
|
716-723
|
Sepupu o.3
|
5
|
Sanjaya Harisdarma
|
723-724
|
Anak no. 3
|
6
|
Adi Mulya Premanadikusuma
|
724-725
|
Cucu no. 4
|
7
|
Tamperan Barmawijaya
|
725-739
|
Anak no. 5
|
8
|
Manarah
|
739-783
|
Anak no. 6
|
9
|
Guruminda Sang Minisri
|
783-799
|
Menantu No. 8
|
10
|
Prabu Kertayasa Dewasaleswara Sang
Tri Wulan
|
799-806
|
|
11
|
Sang Walengan
|
806-813
|
|
12
|
Prabu Linggabumi
|
813-852
|
|
13
|
Parbu Gajah Kulon Rakeyan Wuwus
|
819-891
|
2. Kerajaan Pajajaran
Kerajaan Pajajaran adalah kerajaan Hindu yang diperkirakan
beribu kota Pakuan (Bogor) di Jawa Barat. Kerajaan ini sering disebut juga
dengan nama Negeri Sunda, Pasundan, atau berdasarkan
nama ibu kotanyaPakuan Pajajaran.
Sejarah Kerajaan Pajajaran tidak lepas dari kerajaan-kerajaan
pendahulunya yaitu Kerajaan Tarumanegara.
a. Sumber Sejarah
1. Prasasti Batu Tulis, yang berisi tentang penobatan raja Sri
baduga, ketika menerima Galuh dari ayahnya Prabu Dewa Niskala yang kemudian
beregelar Prabu Guru Dewapranata. Kedua ia menerima tahta kersajaan dari
mertuanya Susuktunggal., dengan gelar Sri Baduga Maharaja Ratu Haji.
2. Prasasti Sang Hyang Tapak, Sukabumi
3. Prasasti Kawali, Ciamis
4. Tugu Perjanjian Portugis
b. Raja-raja Pajajaran
1. Sri Baduga Maharaja (1482-1521),
atau Ratu Dewata memerintah selama 39 tahun. Sri baduga lebih
dikenal sebagai Prabu Siliwangi, yang tercantum dalam kropak 630 sebagai
lakon pantun.
2. Surawisesa (1521-1535), putranya Sunda
dari Mayang Sunda dan cucu dari Susuk tunggal. Dalam Carita
Parahyangan ia memerintah selama 14 tahun dan malakukan 15 kali
pertempuran.
3. Ratu Dewata (1535 - 1543), ia dikenal
sebagai panglima perang yang perkasa dan pemberani, membangun tega Maharena
Wijaya.
4. Ratu Sakti (1543-1551), ia bersikap keras
dan lalim.
5. Raga Mulya (1567-1579), merupakan raja
terakhir Kerajaan Pajajaran. Dalam naskah sebagaiPrabu Suryakencana,
sedangkan dalam Carita Parahyangan dikenal Nusya Mulya. Dalam Kitab
Pustaka Nusantara III/I, dan Kretabumi I/2 tentang
lenyapnya Kerajaan Pajajaran pada tanggal 11 bagian terang bulan Waseka tahun
1501 Saka.
Sumber : http://isjustyogaa.blogspot.com/2011/11/materi-2-sejarah-kelas-xi-ipa-semester.html#ixzz2DawuaFa7
Tidak ada komentar:
Posting Komentar